Wagub Uu: Nelayan Adalah Pahlawan Dalam Memenuhi Gizi Masyarakat
KABUPATEN BEKASI – Para nelayan di pesisir utara Kabupaten Bekasi menggelar syukuran enam muara atau biasa disebut nadran, Minggu (29/2/2023). Mereka menjalankan tradisi tahunan larung laut sebagai upaya melestarikan budaya kearifan lokal sekaligus bukti cinta tanah air.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Razhanul Ulum yang mewakili Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka prosesi syukuran enam muara ini. Sekaligus melepaskan rombongan para nelayan bersama masyarakat dan pengunjung lainnya untuk melarungkan sesaji yang telah disiapkan ke laut lepas Pantai Tarumajaya.
Baca Juga:Yourway MywayKick Off Pengendalian dan Penanggulangan PMK di Jawa Barat
Uu memberikan apresiasinya atas berlangsungnya kegiatan yang dilandaskan atas wujud rasa syukur dari para nelayan atas hasil laut yang masih terus menjadi tonggak hidup para nelayan di Kabupaten Bekasi dengan melalui cara adat dan budayanya.
“Hari ini adalah syukur laut sebagai wujud rasa syukur nelayan. Di mana setiap pesisir atau pangkalan ikan itu pasti ada upacara adat syukur laut atau syukur nelayan. Ini sebagai bukti umat beriman bahwa jika mendapatkan anugerah dan rezeki harus bersyukur kepada Yang Maha Kuasa. Supaya nikmat dan anugerahnya ditambah. Jadi saya sangat mendukung syukur laut nelayan di Kabupaten Bekasi,” ucap Uu di TPI Pal Jaya, Minggu (29/01/23).
Uu mengatakan, nelayan merupakan pahlawan dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan terus memberikan dukungan dan bantuan kepada para nelayan agar bisa hidup sejahtera.
“Nelayan ini merupakan pahlawan bagi kita, bekerja menjaring ikan tidak kenal waktu. Mereka membantu pemenuhan gizi masyarakat, tentu kami juga akan terus membantu para nelayan di sini untuk mencukupi kebutuhan mereka,” kata dia.
Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan yang ikut mendampingi Wagub Jabar sangat antusias mengikuti proses syukuran laut dari para nelayan yang tergabung dari enam muara sekaligus.
“Syukuran nelayan enam muara ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun sebagai tradisi untuk mengekspresikan rasa syukur atas rezeki, keberkahan, serta keselamatan keluarga,” kata Dani.
Dani menyebut tradisi yang sudah turun temurun ini harus tetap dipertahankan dan tidak boleh hilang. Salah satu cara agar mempertahankan tradisi baik seperti ini ialah mendukung dan melindungi sumber daya laut termasuk lautan lepas yang menjadi rumah bagi biota laut secara berkelanjutan.
Baca Juga:Kunjungi Wisata Kuningan Terbaru Di Awal Tahun 2023Berikut Ini Tempat Wisata Kuningan Dekat Cirebon, Yang Wajib Dikunjungi!
“Kesempatan bagi kita semua untuk merenungkan pentingnya melestarikan kearifan lokal serta menjadi tanggung jawab agar tradisi ini tidak hilang dengan cara melindungi sumber daya laut,” katanya.
Adapun enam muara yang tergabung dalam syukuran laut ini diantaranya, Muara Sungai Tawar, Muara Pal Jaya, Muara Sungai Niri Muara Sungai Karatan, Muara Sungai Rindu dan Muara Sungai Jingkem.
Camat Tarumajaya, Dede Mauludin menambahkan, tradisi nadran atau larung sesaji ini merupakan bagian dari adat dan budaya yang mengandung nilai spiritual yang masih lestari di Tarumajaya.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kegiatan nadran kali ini terasa spesial karena dihadiri secara langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Pj Bupati Bekasi dan didukung oleh Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Jakarta, hingga didukung pihak swasta sehingga acara syukuran nelayan kali ini berlangsung sangat nyaman, aman, dan meriah.
“Yang jauh lebih penting adalah dengan dukungan semua pihak, para nelayan dapat jauh lebih semangat menjalani hidupnya yang bergantung pada hasil laut dan dari sisi kesejahteraannya pemerintah terkait mulai dari pemda hingga pemprov juga sudah tahu potensi yang perlu digali,” ujarnya. (*)