Ini Hari Baik Memotong Kuku Menurut Islam, Jumat Jadi Hari Terbaik

Ini Hari Baik Memotong Kuku Menurut Islam, Jumat Jadi Hari Terbaik
0 Komentar

MENJAGA perilaku sehat, menjadi perhatian dalam ajaran Islam, salah satu contohnya, mencuci tangan sebelum makan, hingga memotong kuku.

Memotong kuku merupakan upaya untuk menjaga diri dari penyakit. Menurut ajaran Islam, ada hari baik memotong kuku. Hari apa saja? Yuk simak!

Dikutip orami.co.id, beberapa kebiasaan yang dapat mempengaruhi kesehatan antara lain kebersihan tangan dan kuku jari.

Baca Juga:Ada 40 Persen Ruang Belajar SD – SMP di Cianjur Rusak, Butuh Perbaikan tapi Anggaran TerbatasPajajaran itu Ibukota Kerajaan Sunda

Meskipun dianggap sepele, memotong kuku bisa menjadi keberkahan. Termasuk, kapan hari baik memotong kuku.

Dalam Islam, seseorang tidak bisa memotong kuku secara sembarangan. Ada adab tertentu yang harus diperhatikan sebelumnya.

Misalnya, dilarang memotong kuku bagi yang akan berkurban saat Idul Adha. Jadi, harus terlebih dahulu memahami hukum potong kuku sebelum kurban.

Menurut Imam Ibnu Qosim al-Ghazi dalam kitabnya Hasyiyah al-Bajuri, ada beberapa penjelasan mengenai adab hari potong kuku menurut hari dilakukannya, yakni:

* Potong kuku hari Senin disebut mempunyai keutamaan.
* Potong kuku pada Hari Selasa disebut bisa mendatangkan kerusakan dan kebinasaan.
* Potong kuku hari Rabu disebut dapat menyebabkan buruknya akhlak.
* Potong kuku hari Kamis bisa mengundang kekayaan.
* Potong kuku hari Jumat disebut sebagai hari terbaik karena bisa menambah ilmu dan sifat santun.
* Potong kuku hari Sabtu bisa mendatangkan penyakit di dalam tubuh.
* Potong kuku hari Ahad disebut dapat menghilangkan barokah.

Dalam penjelasan lain menyebutkan, tak ada kemutlakan hari potong kuku yang baik. Ini bisa dilakukan kapan saja karena termasuk sikap membersihkan diri yang sangat dianjurkan Islam.

Namun, ulama-ulama Syafi’iah berpendapat bahwa hari potong kuku yang paling baik adalah saat dilakukan pada Jumat.

Baca Juga:Berdasarkan Naskah Wangsakerta, Prabu Siliwangi Ada 8 Bukan 1, Bukan Cuma Sri Baduga MaharajaDisparbud Garut akan Mengelola Situ Bagendit, Ini Harapan Wabup Garut

Bahkan, memotong kuku disebut sebagai salah satu sunah yang harus diperhatikan oleh umat muslim. Sebab, ada hadits yang menyebutkan tentang hal tersebut.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: “Ada lima macam fitrah, yaitu: khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak,” (HR Bukhari dan Muslim).

Hadits ini menunjukkan bahwa aktivitas kecil seperti memotong kuku jika diniatkan sebagai ibadah, maka akan berbuah kebaikan bagi yang melakukannya.

Selain itu, memelihara kuku panjang dalam Islam tidak boleh lebih dari 40 hari.

Sebagaimana yang terdapat dalam dalam hadits dari Anas bin Malik RA, yang artinya: “Kami diberi batasan dalam memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketika, mencukur bulu kemaluan, yaitu itu semua tidak dibiarkan lebih dari 40 malam,” (HR Muslim).

Setidaknya, ada tiga pendapat mengenai tata cara memotong kuku yang baik yang dipraktikkan oleh umat Islam, yakni:

Menurut Imam Nawawi
Memotong kuku dimulai dari telunjuk tangan kanan, sampai jari kelingking. Dilanjutkan jari jempol kanan dan terakhir jari kelingking tangan kiri hingga jari jempol tangan kiri. Pendapat ini disebut paling kuat.

Menurut Imam Al-Ghazali
Awali memotong kuku dari jari telunjuk tangan kanan sampai jari kelingking. Lalu jari kelingking tangan kiri, hingga jempol tangan kiri, dan terakhir memotong kuku jari jempol tangan kanan.

Pendapat lain mengatakan, memotong kuku bisa dimulai tangan kanan, pertama kelingking, lalu jari tengah, kemudian jempol.

Selanjutnya jari manis dan telunjuk. Kemudian terakhir tangan kiri, dimulai dari jempol, jari tengah, dan kelingking. Sisanya telunjuk, terakhir baru jari manis.

Dengan mengetahui hari baik memotong kuku, selain kebersihan juga mendapatkan berkah dari aktivitas tersebut. (brd/int)

 

0 Komentar