SUBANG-Tahun 2022 diharapkan ekonomi akan membaik seiring dengan menurunnya angka penyebaran covid-19 di Indonesia. Sehingga, dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik, maka kebutuhan tenaga kerja juga akan meningkat, termasuk di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Untuk menghadapi tahun 2022, di Kabupaten Subang minimal akan membutuhkan tenaga kerja hingga 10.000 orang. Menurut Kadisnakertrans Kabupaten Subang, Yeni Nuraeni, untuk di PT Mealon saja, pihaknya sudah menerima permintaan sekitar 8.000 tenaga kerja, yang belum tentu bisa terpenuhi, belum di perusahaan-perusahaan yang lain.
“Masuknya banyak permintaan tenaga kerja itu sebetulnya ke Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di kami. Untuk tahun depan tentu sudah ada banyak permintaan dari beberapa perusahaan yang kami belum bisa penuhi,” kata Yeni.
Baca Juga:Mengenal Tirai Bambu dari Sumedang yang Diminati Pasar NasioanlPuting Beliung Terjang Desa Gebang Kulon
Saat ini, banyak  perusahaan, yang meminta calon tenaga kerja langsung ke BLK yang sudah mendapatkan pelatihan sehingga diharapkan bisa langsung bekerja di perusahaan.
“Saat ini kami tidak bisa memenuhi permintaan tersebut (calon tenaga kerja) karena memang anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Subang untuk BLK hanya cukup untuk melatih sekitar 200 orang tenaga kerja saja,” imbuh Yeni.
Sehingga untuk mengoptimalkan permintaan tenaga kerja tersebut, Yeni akan melakukan kerjasama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Subang dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) untuk bisa meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan yang diminta perusahaan.
“Kita akan dorong LPK-LPK maupun SMK untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja tersebut. Nanti ada rekomendasi dari kami. Kita akan bantu juga untuk MoU dengan perusahaan, malah sebagian sudah ada juga SMK dan LPK, yang sudah mandiri melakukan MoU dengan perusahaan,” pungkasnya. (idr/vry)