Sejumlah mahasiswa ini melakukan sweeping ke setiap ruangan di kantor DPRD kota Cirebon tanpa terkecuali. Aksi mahasiswa dengan melakukan sweeping ini berawal dari aksi mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Demokrasi atau FMD yang kecewa karena tak bisa audiensi dengan komisi I.
Aksi dengan membakar ban di tengah jalan ini menuntut kinerja pengawasan DPRD terhadap demokrasi yang dianggap tidak maksimal, bahkan dalam gelaran pemilihan kepala daerah terindikasi adanya kecurangan yang menimbulkan demokrasi di kota Cirebon tidak kondusif.
Mahasiswa mengaku aksi ini murni dari inisiatif mahasiswa dan tidak ada keberpihakan baik itu pasangan calon walikota dan wakil walikota maupun dari partai politik karena di sejumlah titik saat pemilihan terdapat ketidak kondusifan dari gelaran Pilkada sehingga hal itu dinilai mencederai makna demokrasi.
Baca Juga:Kesulitan Mengelola Pemerintahan Desa, BPD Pertanyakan LPJ Mantan Kuwu Weru LorBabak 8 Besar Ridwan Kamil Cup LSN 2018 , 2 Tahun Berkontribusi Penjaringan Pesepak Bola Unggul
Setelah tak bisa audiensi dan tidak menemukan anggota komisi I DPRD kota Cirebon mahasiswa meneruskan orasi di depan kantor DPRD dengan pengawalan petugas kepolisian Cirebon kota.