Sejumlah pedagang buah duku asal Lampung atau Palembang ini mulai menjamur di sekitar jalan Pantura desa Tegalwangi kecamatan Plered kabupaten Cirebon. Dengan menggunakan gerobak khasnya para pedagang menjajaki dagangan buah manis tersebut, bahkan saat musimnya para pedagang dadakan buah duku ini juga tersebar di berbagai daerah lainnya.
Tak jarang warga yang melintas di pantura berhenti dan mampir di gerobak untuk membeli buah bernama latin lansium domesticum tersebut dengan harga yang relatif murah dari 12 sampai 15 ribu rupiah membuat para pedagang rata rata mampu menghabiskan satu sampai 2 kwintal buah duku setiap harinya.
Musim buah duku dan ramainya para pembeli menjadi keberkahan tersendiri pagi para pedagang duku dadakan tersebut hingga dalam sehari pedagang meraup keuntungan mulai dari 200 hingga 300 ribu rupiah. (Sudedi)